Menurut hikayat/cerita yang diperdapat dari tokoh masyarakat kenagarian Alahan Mati, dahulu terdapat daerah yang subur yang dikelilingi perbukitan dan  dialiri oleh sungai yang jernih dan beliku-liku. Disungai tersebut terdapat ikan yang banyak. Didataran sekitar sungai bermukim sekelompok masyarakat yang hidup rukun dan damai konon kabarnya berasal dari daerah Batu Sangkar. Masyarakat tersebut mempunyai lokasi pemeliharaan ikan disungai yang mereka sebut “ Alahan “. Dimana hasil dari “ Alahan “ tersebut dipergunakan untuk kegiatan kemasyarakatan.

Pada suatu waktu terjadi banjir dan longsor  besar dari hulu sungai sehingga semua “ Alahan “ masyarakat tertimbun dan tidak dapat difungsikan lagi. Berpindah dan matinya aliran sungai ini sering terjadi apa bila terjadi banjir. Tidak berfungsinya “ Alahan “ ini masyarakat menyebut  “ Alahan lah mati “, lama kelamaan kata itu biasa disebut “ Alahan Mati “ dan dijadikan nama pemukiman atau nagari mereka.

Tercatat Pemerintah  Nagari Alahan Mati berdiri pertama sekali pada tahun 1950 berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Desa, dibawah  kepemimpinan  Rasul Dt. Bando Kuniang  dan susunan Wali Nagari yang pernah memerintah dari pertama sampai sekarang sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel 1

Dari tabel diatas dapat disimpulkan telah terjadi 17 kali pergantian kepemimpinan di Nagari Alahan Mati dan 2 kali Perubahan Bentuk Pemerintahan Dari Pemerintahan Nagari ke Pemerintahan Desa pada Tahun 1983 . Perubahan Dari Pemerintahan Desa ke Pemerintahan Nagari kembali pada Tahun 2001.